Breaking News
recent

Berita Duka : Dalang Wayang Golek Asep Sunandar Sunarya Meninggal Dunia

asep sunandar sunaryaKabar duka datang dari pedalang legendaris, Asep Sunandar. Pedalang kelahiran Bandung, Jawa Barat, 3 September 1955 itu meninggal dunia, Senin (31/3) hari ini, sekitar pukul 14.20.

Informasi meninggalnya Asep Sunandar ini beredar luas di media sosial. Sejumlah kerabat, penggemar menuliskan ucapan dukanya di media sosial.

"Telah meninggal dunia Ki Dalang H. Asep Sunandar Sunarya di RS AL-ISAN Baleendah Bandung, Senin 31 Maret. Info dari Pak Riki (kerabat." demikian bunyi Twitter @RadioElshinta.

Asep Sunandar adalah maestro wayang golek di Indonesia. Almarhum konsisten pada bidang garapannya. Asep Sunandar begitu menyatu dengan dunia wayang golek yang digelutinya. Beliau pun mendapat penghargaan, baik dari tingkat lokal, provinsi, nasional, bahkan manca negara.

BOIGRAFI SINGKAT

Asep Sunandar Sunarya (lahir di Bandung, Jawa Barat, 3 September 1955 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 2014 pada umur 58 tahun)[1] adalah seorang maestro wayang golek di Indonesia. Selaku dalang wayang golek Asep Sunandar Sunarya (di rumahnya biasa dipanggil Abah, di udara sebagai breaker menggunakan nama Eyang Abiyasa) konsisten pada bidang garapannya, teu incah balilahan. Beliau ditakdirkan untuk menjadi dalang oleh dalang yang sesungguhnya, yakni Tuhan. Ia begitu menyatu dengan dunia wayang golek yang Ia gelutinya sehingga penghargaan demi penghargaan, baik dari tingkat lokal, provinsi, nasional, bahkan manca negara Ia dapatkan.

Tanpa adanya seorang Asep Sunandar Sunarya mungkin Cepot tidak akan sepopuler sekarang ini, dengan kreativitas dan inovasinya Ia berhasil meningkatkan lagi derajat wayang golek yang dianggap seni kampungan oleh segelintir orang. Dimana ia menciptakan wayang Cepot bisa mangguk-mangguk, Buta muntah mie, Arjuna dengan alat panahnya, Bima dengan gadanya begitu pula dengan pakaian wayangnya yang terkesan mewah.

Kehidupan Pribadi

Pada umur 17 tahun Asep Sunandar Sunarya menikahi Euis Garnewi (16 tahun) seorang Pesinden juaga anak seorang Camat. Dari pernikahannya itu Asep dikaruniai 1 orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki yaitu: Mae Saroh, Dadan Sunandar, dan Dani. Namun nasib tak bisa ditolak, perkawinan mereka hanya bertahan hingga 7 tahun, meraka pun sepakat untuk bercerai secara baik-baik. Tuhanpun mempertemukan Asep dengan Elas Sulastri(18tahun) seorang Gadis asal Lembang Jawa Barat, tahun 1978, saat itu usia Asep 23 tahun. Dari pernikahannya Asep dikarunia 1 orang anak lakii-laki dan 2 orang anak perempuan yaitu: Dinar Mustika, Elin, dan Gina Tridasanti. Namun, lagi-lagi jalan hidup tidak ada yang menduga. Pernikahannya dengan Elas kandas ditengah jalan. Usia pernikahannya dengan Elas Sulastri hanya berlangsung 6 tahun.

Pada usia 29 tahun Asep menikah lagi dengan ati (20tahun) seorang Gadis asal Rancaekek Bandung Jawabarat.Dari pernikahannya dengan Ati lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Cipta Dewa atau sering dipanggil Ito. Pada tahun yang sama, Asep menikah lagi dengan gadis asal Cangkuang bernama Sumirat (sebagai istri kedua), dari pernikahannya dengan Sumirat lahirlah seorang anak laki-laki yang diberinama Gunawan Wibiksana. Inilah jalan kehidupan Asep. Sama sekali yang bersangkutan tidak pernah tahu bahwa dirinya harus berpoligami.

Tahun 1985 saat Asep berusia 31, Ia terpikat gadis cantik dari Cianjur Kadupandak yang bernama Nenah Hayati (15 tahun). Pertemuannya bermula saat Asep sedang pentas di Daerah tersebut. Pendek cerita akhirnya mereka sepakat untuk menjalin tali kasih, yang seterusnya menikah pada tanggal 4 Maret 1985. Kedua istrinya yang dimadu tersebut dangan rela harus melangsungkan perceraian sebagai jalan terbaiknya setelah mengetahui Suaminya sudah menikah lagi dengan gadis cantik yang baru lulus dari SMP. Dari pernikahan tersebut lahirlah 6 orang anak laki-laki: Batara Sena, Gysta Gumilar Agustina, Yogaswara SUnandar, Sunan Purwa Aji, Aria Sadewa, dan Maulana Yusuf. hingga saat ini hanya satu Istri yang hidup serumah dengan Asep. Hidup dan jalan kehidupan seseorang memang menjadi rahasia Tuhan. "Euweuh.. Euweuh nu nyaho manusa mah soal jodo, pati, bagja katut cilaka. kitu deui jeung Uing, ah teu nyangka wé sagala rupana ogé, geus kieu wé kuduna, da mémang kieu gening kanyataanana. teu Dalang, teu Présidén, teu Hancip, teu Ulama teu saha, ari ceuk nu Maha Sutradara kudu A nya pasti kajadian A. Aaaaah tarima wé ku kasadaran da sagala gé teu hayang komo embung". Ujar Asep.

Sumber
STS

STS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.