Menyimak video-video Toni Blank kita segera dibuat terpingkal-pingkal. Kok ada ya, orang yang bicara ngawur dengan bahasa intelek yang tidak pada tempatnya? Menelusuri dunia maya mencari tahu siapa Toni Blank saya malah mendapat fakta yang tak disangka-sangka: Toni terbilang orang tak waras. Ia mengidap skizofrenia dan tinggal di panti sosial. Tapi sosoknya memang unik. Gemar membaca apa saja, termasuk potongan koran yang ditemukannya di tempat sampah.
Syahdan, tiga tahun setelah kehebohan yang dibuat Toni di dunia maya, kita bertemu Vicky Prasetyo, mantan tunangan Zaskia "Gotik" yang kini diciduk jaksa karena kasus hukum.
Dengan lancar, Vicky berbicara di hadapan wartawan menggunakan bahasa-bahasa kelas tinggi milik para intelektual biar terlihat keren tapi salah tempat dan salah pakai. "Kosakata Vicky" pun kemudian mengisi perbendaharaan kita: "29 my age", "kontroversi hati", "konspirasi kemakmuran", "memperkatut", "mempersuram", "statusisasi kemakmuran", dan "labil ekonomi."
Di kesempatan lain, ternyata ada video Vicky yang bernama asli Hendrianto sedang kampanye menjadi lurah di desa Karang Asih, Bekasi. Saat sedang kampanye, Vicky dengan lancar berbicara bahasa Inggris acak-acakan. Kita pun kembali terpingkal saat ia bilang: "I am froms the birthdays in Karang Asih city" dan lain sebagainya itu.
Pertanyaannya, apa Vicky seperti Toni Blank alias sudah tak waras?
Wah, dalam tahap tertentu rasanya sih Vicky sehat walafiat. Ia tidak gila dalam arti harfiah. Namun, apa yang dilakukannya menunjukkan gejala "kegilaan" yang lain.
Yakni, "kegilaan" untuk terlihat intelek. Ini gejala umum yang bisa menjangkiti siapa saja. Kebetulan saja yang kini bisa disaksikan dan jadi olok-olok publik sejagat maya menimpa Vicky. Padahal apa yang dilakukan Vicky biasa dilakukan para politisi kita, mulai dari tingkat presiden, menteri, pengamat hukum dan pengamat politik dan tersebar di berbagai media, baik cetak maupun elektronik.
Banyak orang ingin terkesan pintar, intelek dengan menggunakan bahasa-bahasa yang sulit. Alih-alih menyederhanakannya, mencari padanan kata yang lebih umum, orang-orang itu, yang berstatus intelektual, malah memilih kata-kata yang terdengar asing.
Kawan saya bingung melihat Vicky begitu lancar berbahasa Inggris yang salah ucap dan salah tempat. Menandakan, dalam benak si Vicky, apa yang diucapkannya terasa benar. "Kalau dia tahu bahasa Inggris-nya salah, seharusnya dia nggak lancar ngomongnya," kata kawan yang lebih senior itu.
Di sini mungkin kita sekali lagi patut bertanya, jangan-jangan Vicky ...
Ah, sudahlah. Saya sih sekarang penasaran banget melihat Vicky keluar dari sel penjara. Ingin melihatnya ngomong "ajaib" lagi. Bosan juga melihat emaknya road show ke TV-TV.
Pak Jaksa, tolong keluarkan Vicky sebentar untuk menghibur kami lagi, please ....
"Pemilu suatu government yang bajik, ramah, tamah dan smooth yang tak bisa diadu domba dan dicerai berai. Mereka memilih berdasarkan de fakta kebenaran atau nilai yang nyata, atau point yang murni natural gift. Yang tidak bisa ditouching dengan intimidation negative work."
Untuk Melihat lebih banyak lagi video Toni Blank silahkan search di youtube dengan keyword "Toni Blank"
Sumber : tabloidbintang.com
Sumber Video : youtube
Syahdan, tiga tahun setelah kehebohan yang dibuat Toni di dunia maya, kita bertemu Vicky Prasetyo, mantan tunangan Zaskia "Gotik" yang kini diciduk jaksa karena kasus hukum.
Dengan lancar, Vicky berbicara di hadapan wartawan menggunakan bahasa-bahasa kelas tinggi milik para intelektual biar terlihat keren tapi salah tempat dan salah pakai. "Kosakata Vicky" pun kemudian mengisi perbendaharaan kita: "29 my age", "kontroversi hati", "konspirasi kemakmuran", "memperkatut", "mempersuram", "statusisasi kemakmuran", dan "labil ekonomi."
Di kesempatan lain, ternyata ada video Vicky yang bernama asli Hendrianto sedang kampanye menjadi lurah di desa Karang Asih, Bekasi. Saat sedang kampanye, Vicky dengan lancar berbicara bahasa Inggris acak-acakan. Kita pun kembali terpingkal saat ia bilang: "I am froms the birthdays in Karang Asih city" dan lain sebagainya itu.
Pertanyaannya, apa Vicky seperti Toni Blank alias sudah tak waras?
Wah, dalam tahap tertentu rasanya sih Vicky sehat walafiat. Ia tidak gila dalam arti harfiah. Namun, apa yang dilakukannya menunjukkan gejala "kegilaan" yang lain.
Yakni, "kegilaan" untuk terlihat intelek. Ini gejala umum yang bisa menjangkiti siapa saja. Kebetulan saja yang kini bisa disaksikan dan jadi olok-olok publik sejagat maya menimpa Vicky. Padahal apa yang dilakukan Vicky biasa dilakukan para politisi kita, mulai dari tingkat presiden, menteri, pengamat hukum dan pengamat politik dan tersebar di berbagai media, baik cetak maupun elektronik.
Banyak orang ingin terkesan pintar, intelek dengan menggunakan bahasa-bahasa yang sulit. Alih-alih menyederhanakannya, mencari padanan kata yang lebih umum, orang-orang itu, yang berstatus intelektual, malah memilih kata-kata yang terdengar asing.
Kawan saya bingung melihat Vicky begitu lancar berbahasa Inggris yang salah ucap dan salah tempat. Menandakan, dalam benak si Vicky, apa yang diucapkannya terasa benar. "Kalau dia tahu bahasa Inggris-nya salah, seharusnya dia nggak lancar ngomongnya," kata kawan yang lebih senior itu.
Di sini mungkin kita sekali lagi patut bertanya, jangan-jangan Vicky ...
Ah, sudahlah. Saya sih sekarang penasaran banget melihat Vicky keluar dari sel penjara. Ingin melihatnya ngomong "ajaib" lagi. Bosan juga melihat emaknya road show ke TV-TV.
Pak Jaksa, tolong keluarkan Vicky sebentar untuk menghibur kami lagi, please ....
"Pemilu suatu government yang bajik, ramah, tamah dan smooth yang tak bisa diadu domba dan dicerai berai. Mereka memilih berdasarkan de fakta kebenaran atau nilai yang nyata, atau point yang murni natural gift. Yang tidak bisa ditouching dengan intimidation negative work."
Untuk Melihat lebih banyak lagi video Toni Blank silahkan search di youtube dengan keyword "Toni Blank"
Sumber : tabloidbintang.com
Sumber Video : youtube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar