BEIJING – Baru sembilan bulan beroperasi, sebuah jembatan dengan delapan lajur di Kota Harbin, China utara, roboh hari Jumat (24/8) pagi. Alhasil, tiga orang tewas dan lima lainnya cedera karena sedang berada di atas jembatan yang roboh tadi.
Kantor berita China, China News service milik pemerintah sebagaimana dikutip kantor berita AFP melaporkan, jembatan yang merupakan bagian dari jalan raya ke bandara di Harbin, baru sembilan bulan beroperasi sejak diresmikan bulan November tahun lalu.
Jembatan delapan lajur ini dibangun selama dua tahun dengan biaya cukup besar yakni 1,9 miliar yuan atau sekitar Rp 2,7 triliun. Jembatan ini didesain untuk menampung 9.800 mobil per hari.
Sebuah bagian dari jembatan sepanjang 100 meter patah saat empat truk besar melintasi jembatan. Menurut wartawan kantor berita CCTV yang berada di lokasi, empat truk berat ini langsung terhempas ke bawah. Dua orang langsung tewas di lokasi dan korban ketiga tewas di rumahsakit. Lima korban lainnya masih dirawat.
"Roboh hanya kurang dari setahun beroperasi, jelas ada persoalan di sana," ujar Huang Yi, jurubicara Badan Keselamatan Kerja Pemerintah. Badan ini beroperasi dibawah Dewan Negara yang juga cabinet pemerintahan.
Kantor berita Xinhua melaporkan, sedikitnya enam jembatan raksasa roboh di seluruh China sejak bulan Juli tahun lalu. Konstruksi yang tak meyakinkan dan kelebihan beban menjadi penyebab semua ini.
Pemerintah China mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta rel kereta api dalam beberapa dekade terakhir ini, bagian dari keberhasilan pertumbuhan ekonominya. Namun kritik muncul, pembangunan infrastruktur secara cepat membuat kadang factor keselamatan dan kualitas tidak diperhatikan.
Sedikitnya 40 orang tewas ketika dua kereta api cepat bertabrakan dekat kota Wenzhou di China timur pada Juli tahun lalu. Sebuah kereta lainnya tergelincir pada hari Kamis di Provinsi Heilongjiang, yang juga lokasi Herbin City. Sedikitnya 24 penumpang cedera dalam kejadian ini.
Pemerintah kota Herbin melakukan penyidikan menyangkut desain jembatan dan kontruksinya demikian pula beban dari empat truk berat yang lewat saat jembatan roboh. Ribuan komentar di Sina Weibo, sebuah jasa twiter terkemuka di China menegaskan kasus ini terjadi karena korupsi.kpc
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=812a24795d4eb0fe3f72abba995f2eb4&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar