Lionel Messi dikawal John Terry di leg pertama
Semifinal Liga Champions di Stadin Stamford Bridge
BARCELONA – Sejak kompetisi antar klub elite Eropa berubah format jadi Liga Champions pada tahun 1992, belum ada satu pun juara bertahan mampu mengulang sejarah sukses di tahun berikutnya dengan menjadi juara dua musim berturut-turut.
Sehebat apapun klub tersebut, sejarah Champions punya kekuatan magis tersendiri untuk mempertahankan eksistensinya. Tradisi ini telah menjadi mitos angker yang sulit dipecahkan di Liga Champions. Setidaknya mitos itulah yang kini dihadapi Barcelona.
Berstatus sebagai juara bertahan, Blaugrana kini mengalami situasi rumit untuk bisa kembali mengangkat trofi bergengsi itu. Bahkan tim yang bermarkas di Catalonia itu terancam tak bisa sampai ke partai final.
Barcelona harus melakoni laga hidup mati melawan Chelsea pada leg kedua semifinal di kandangnya, Stadion Camp Nou, Rabu (25/4/2012) dini hari. Dalam kondisi tertinggal 0-1 setelah kalah di leg pertama, Barca harus berjuang keras untuk melawan mitos itu.
Perjuangan berat itu berdasarkan atas fakta teranyar menurunnya performa Barca. Mereka menuai dua kekalahan beruntun dalam sepekan terakhir. Setelah ditaklukkan Chelsea, tim terbaik dunia itu kembali menanggung malu di Camp Nou setelah kalah dramatis 1-2 dari Real Madrid dalam laga El Clasico La Liga.
Barca memang punya catatan gemilang di Camp Nou musim ini. Mereka tidak terkalahkan di dalam 15 partai kandang terakhir di Liga Champions. Tapi catatan mereka di fase semifinal yang berlangsung di Camp Nou cukup mengkhawatirkan.
Dari tujuh laga terakhir di Camp Nou dalam fase tersebut, Barca cuma bisa bikin tujuh gol dan meraih satu kemenangan. Chelsea sementara itu memiliki rekor bagus lawan klub Spanyol, tidak terkalahkan di 14 laga terakhirnya.
Statistik lainnya yang mendukung The Blues adalah mereka jarang kalah di Camp Nou. Mereka mampu dua kali menahan imbang Barca di Camp Nou dalam dua lawatan terakhir. Dengan keunggulan 1-0, Chelsea hanya butuh seri yang berarti jika mereka mampu mengulang dua lawatan terakhir maka pasukan Roberto Di Matteo yang akan melaju ke final.
Sejumlah faktor itu yang kemudian membuat Kapten Barca Carles Puyol menekankan pentingnya Barcelona pindah situasi dari kekalahan 1-2 dari Real Madrid menuju fokus ke pertandingan hidup mati melawan Chelsea.
"Kami wajib fokus untuk pertandingan Rabu nanti. Ini adalah sebuah kompetisi kami butuh sampai ke babak final, dan partai final itu sudah sangat dekat dengan kami," kata Puyol dilansir website Barcelona, Senin (23/4/2012).
Rincinya, bek berambut gondrong itu mengajak rekan-rekannya agar mencari cara kreatif untuk menembus pertahanan Chelsea yang diprediksi akan main bertahan untuk mempertahankan keunggulan.
Ini tidak mudah, sebab sebelumnya Barca kalah dari Chelsea dan Real Madrid yang hampir menerapkan pola permainan sama yakni bertahan lalu melakukan serangan balik mematikan.
"Kami harus hati-hati dengan serangan balik mereka. Saya bisa melihat taktik pada pertandingan akan sama dengan pada saat pertandingan melawan Madrid," kata Puyol.
Memang cukup berat buat Barca untuk bisa membongkar pertahanan tim lawan dalam kondisi lini serang mereka yang kurang ideal. Penyerang Barca David Villa yang biasanya jadi andalan masih tak bisa dimainkan akibat cedera. Sementara Lionel Messi, pemain terbaik dunia yang jadi mesin gol Barca, terlihat mulai kelelahan.
Namun Messi dipastikan tetap akan menjadi andalan utama Barca. Ia diharapkan kembali memperlihatkan daya magisnya setelah dibuat tak berkutik oleh empat sampai lima pemain Chelsea di leg pertama.
Di sisi lain, tim-tim yang jadi lawan Barca sudah mulai tahu rumus mematikan taktik tiki taka Barca. Akibatnya dua maestro lini tengah Barca Xavi Hernandez dan Andres Iniesta mulai bisa dibatasi pergerakannya oleh pemain lawan dengan melakukan pressing terhadap mereka dan memotong alur bola dari tengah dengan menumpuk banyak gelandang.
Satu-satunya hal yang menguntungkan buat Barcelona adalah bisa kembalinya bek jangkung Gerard Pique yang telah sembuh dari cedera. Kehadiran Pique setidaknya jadi garansi lini belakang Barca bakal kokoh. Pique juga memiliki kemampuan menyerang yang baik dan bisa memaksimalkan set piece bola mati dengan posturnya yang tinggi.
Di kubu Chelsea mereka berusaha terlihat tanpa beban meski target utama lolos ke final. Dari sisi psikologis tekanan memang ada di kubu Barcelona dengan berbagai kendala yang mereka hadapi saat ini.
"Ini adalah saat yang tepat untuk memberikan sesuatu kepada klub. Kami wajib melakukan hal benar untuk melaju ke final. Kami bahagia sampai di level ini dan ingin melengkapinya dengan tampil di final," kata penyerang Chelsea Florent Malouda.
Bos Chelsea Roberto Matteo pastinya akan memusatkan perhatiannya pada sektor pertahanan dengan mewanti-wanti dua bek andalan John Terry dan Gary Cahill agar tidak lengah sedikit pun.
Tidak hanya itu, Di Matteo juga harus pandai menyebar para pemain di luar posisi bertahan untuk membantu pertahanan seperti halnya para gelandang atau bahkan penyerang untuk membantu sektor pertahanan.
Di posisi lini serang Di Matteo kemungkinan hanya akan menempatkan seorang Didier Drogba yang dikonfirmasi telah sembuh dari cedera dan siap main. Drogba akan dibantu oleh gelandang serang Ramires, Frank Lampard, dan Juan Mata untuk memberikan bola kepadanya dalam situasi serangan balik.
Namun tiga pemain Chelsea Branislav Ivanovic, Ashley Cole, dan Ramires telah mengantongi satu kartu kuning. Artinya ketiganya dilarang dapat kartu kuning lagi jika masih ingin dilibatkan di partai final jika Chelsea lolos.
http://www.tribunnews.com/2012/04/24/barcelona-vs-chelsea-barca-melawan-mitos-liga-champions
Tidak ada komentar:
Posting Komentar