Empat orang pemain binaan Indonesia Football Academy (IFA) akan terbang ke Inggris untuk berlatih bersama salah satu klub divisi Championship, Leicester City.
Hal ini diungkapkan Deputi Teknis Badan Tim Nasional Indonesia sekaligus pemilik Cronus Sports Management , Iman Arif. Iman yang juga penggagas IFA, program pembinaan di bawah naungan PSSI, memastikan akan ada empat bibit unggul Indonesia yang akan dikirim ke Inggris.
“Mereka akan di tempatkan di klub Leicester City, Inggris. Pemilihan pemain berdasarkan ranking di IFA. Setiap bulannya mereka mendapat ranking dari pelatih Kevin Kent, sebagai penilaian dan evaluasi pelatihan anak-anak,” urainya.
“Mereka akan berada beberapa bulan di Leicester. Setelah itu, akan ada pemantauan atau penilaian. Bukan hanya dari sisi teknik dan fisik, namun juga adaptasi mereka. Karena, agak susah beradaptasi di Inggris dengan cuaca yang sangat berbeda dengan Indonesia,” tambah Iman.
Tidak hanya mengikuti pelatihan sepak bola, empat pemain ini juga akan mengenyam pendidikan di sana. “Kalau mereka bisa mengikuti, ya lanjut terus. Tidak hanya belajar soal sepakbola saja, mereka juga akan sekolah di sana. Pembentukan mental juga akan diperhatikan,” Iman menyambung.
Kent, yang menjabat sebagai pelatih Kepala IFA, menjelaskan program pengiriman pemain muda ke Inggris ini merupakan program jangka panjang yang sudah disiapkan sejak dini.
“IFA tidak hanya memberikan pelatihan teknik dan fisik berdasarkan modul serta rekaman, namun juga memerhatikan masalah gizi juga nutrisi pemain,” jelas Kevin, beberapa waktu lalu. “Tujuannya tentu untuk mencetak bibit handal Indonesia, yang kelak bisa membela timnas dan mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola Eropa,” pungkas Kevin.
Anak yang terpilih ini merupakan empat pemain terbaik yang dipupuk Kent secara intensif selama enam bulan terakhir.
Program ini tak terlepas dari keberhasilan Cronus Sports Management yang mengakuisisi 20 persen saham Leicester. Ditegaskan Iman saat itu, salah satu misi CSM mengakuisisi saham tersebut adalah untuk memberi jalan bagi pemain Indonesia menembus Eropa.
Berikut empat pemain IFA yang akan dikirim ke Leicester City: (Sumber IFA)
“Mereka akan di tempatkan di klub Leicester City, Inggris. Pemilihan pemain berdasarkan ranking di IFA. Setiap bulannya mereka mendapat ranking dari pelatih Kevin Kent, sebagai penilaian dan evaluasi pelatihan anak-anak,” urainya.
“Mereka akan berada beberapa bulan di Leicester. Setelah itu, akan ada pemantauan atau penilaian. Bukan hanya dari sisi teknik dan fisik, namun juga adaptasi mereka. Karena, agak susah beradaptasi di Inggris dengan cuaca yang sangat berbeda dengan Indonesia,” tambah Iman.
Tidak hanya mengikuti pelatihan sepak bola, empat pemain ini juga akan mengenyam pendidikan di sana. “Kalau mereka bisa mengikuti, ya lanjut terus. Tidak hanya belajar soal sepakbola saja, mereka juga akan sekolah di sana. Pembentukan mental juga akan diperhatikan,” Iman menyambung.
Kent, yang menjabat sebagai pelatih Kepala IFA, menjelaskan program pengiriman pemain muda ke Inggris ini merupakan program jangka panjang yang sudah disiapkan sejak dini.
“IFA tidak hanya memberikan pelatihan teknik dan fisik berdasarkan modul serta rekaman, namun juga memerhatikan masalah gizi juga nutrisi pemain,” jelas Kevin, beberapa waktu lalu. “Tujuannya tentu untuk mencetak bibit handal Indonesia, yang kelak bisa membela timnas dan mengharumkan nama Indonesia di kancah sepak bola Eropa,” pungkas Kevin.
Anak yang terpilih ini merupakan empat pemain terbaik yang dipupuk Kent secara intensif selama enam bulan terakhir.
Program ini tak terlepas dari keberhasilan Cronus Sports Management yang mengakuisisi 20 persen saham Leicester. Ditegaskan Iman saat itu, salah satu misi CSM mengakuisisi saham tersebut adalah untuk memberi jalan bagi pemain Indonesia menembus Eropa.
Berikut empat pemain IFA yang akan dikirim ke Leicester City: (Sumber IFA)
1. Maldini (MAKASSAR)
Lahir : 27 Januari 1995
Tinggi : 172 cm
Berat : 56 kg
Posisi : Pemain sayap/ winger (kanan/kiri)
Meski masih muda, Maldini punya pengalaman di level internasional kala memperkuat Timnas U-14.
2. Yogi Rahadian (SUMSEL)
Lahir : 27 Oktober 1995
Tinggi : 171 cm
Berat : 59 kg
Posisi : Pemain tengah/midfield
Yogi memiliki kemampuan yang dibutuhkan sebagai pengatur serangan. Umpan-umpannya akurat baik jarak jauh maupun dekat. Selain itu, Yogi juga punya tembakan jarak jauh yang akurat untuk memecah kebuntuan. Secara mental, pemain asal Sumatera Selatan ini dikenal cerdas dan disiplin.
3. Moch Fahmi Al Ayyubi (JATIM)
Lahir : 21 Desember 1995
Tinggi : 165 cm
Berat : 59 kg
Posisi : Pemain depan/Striker
Dengan posturnya yang kecil, Fahmi punya pergerakan yang cepat dan lincah. Teknik dribbling bola yang mumpuni menjadi ancaman bagi lini belakang lawan.
4. Rico Adrianto (D.I.YOGYAKARTA)
Lahir : 6 Mei 1995
Tinggi : 176 cm
Berat : 65 kg
Posisi : pemain bertahan/ Deffender
Rico menjadi kapten tim Indonesia di Asian School Championship 2010. Ketenangan dan kedisiplinannya menjaga daerah pertahanan ditunjang dengan kontrol bola yang cukup baik
Lahir : 27 Januari 1995
Tinggi : 172 cm
Berat : 56 kg
Posisi : Pemain sayap/ winger (kanan/kiri)
Meski masih muda, Maldini punya pengalaman di level internasional kala memperkuat Timnas U-14.
2. Yogi Rahadian (SUMSEL)
Lahir : 27 Oktober 1995
Tinggi : 171 cm
Berat : 59 kg
Posisi : Pemain tengah/midfield
Yogi memiliki kemampuan yang dibutuhkan sebagai pengatur serangan. Umpan-umpannya akurat baik jarak jauh maupun dekat. Selain itu, Yogi juga punya tembakan jarak jauh yang akurat untuk memecah kebuntuan. Secara mental, pemain asal Sumatera Selatan ini dikenal cerdas dan disiplin.
3. Moch Fahmi Al Ayyubi (JATIM)
Lahir : 21 Desember 1995
Tinggi : 165 cm
Berat : 59 kg
Posisi : Pemain depan/Striker
Dengan posturnya yang kecil, Fahmi punya pergerakan yang cepat dan lincah. Teknik dribbling bola yang mumpuni menjadi ancaman bagi lini belakang lawan.
4. Rico Adrianto (D.I.YOGYAKARTA)
Lahir : 6 Mei 1995
Tinggi : 176 cm
Berat : 65 kg
Posisi : pemain bertahan/ Deffender
Rico menjadi kapten tim Indonesia di Asian School Championship 2010. Ketenangan dan kedisiplinannya menjaga daerah pertahanan ditunjang dengan kontrol bola yang cukup baik
forumkami.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar