Alat Acheulian ini dipercaya buatan nenek moyang manusia, Homo Erectus
Pembuatan kapak batu diduga lebih cepat daripada yang dipercaya selama ini. Tim ilmuwan menemukan kapak batu di Danau Turkana, Kenya, telah berusia 1,7 juta tahun.
Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Prancis membuat penemuan setelah berkunjung ke barat laut Danau Turkana. Dalam eskavasi sebuah situs purbakala, mereka menemukan kapak batu bermata dua bersama sejumlah peralatan dari batu lainnya.
Dengan menggunakan teknik rumit untuk menentukan tanggal pembuatan, para peneliti menghitung peralatan ini dibuat 1,76 juta tahun yang lalu. Kapak batu ini jauh lebih tua dari artifak serupa yang ditemukan di Ethiopia dan Tanzania yang diperkirakan berusia 1,4 sampai 1,6 juta tahun.
Penemuan ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah sudah membuat peralatan yang membutuhkan kepintaran yang lebih tinggi lebih awal daripada yang dikira sebelumnya. Kapak batu ini tidak dibuat dengan memukulkan dua batu bersamaan, namun dibentuk berdasarkan perencanaan.
"Membutuhkan sebuah pemikiran awal sebagaimana juga ketangkasan untuk membuat," kata paleoantropolog Eric Delson yang tidak terlibat riset ini.
Penelitian yang dipimpin oleh Christopher Lepre dari Rutgers University dan Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University ini muncul di jurnal Nature, Kamis 1 September 2011 ini.
Peralatan batu yang disebut sebagai alat Acheulian ini dipercaya buatan nenek moyang manusia, Homo Erectus. Namun nenek moyang manusia yang membuat kapak batu itu tidak membawa teknologi ini keluar dari Afrika
Kapak batu berusia 1,7 juta tahun (AP Photo/National Center of Scientific Research)
Pembuatan kapak batu diduga lebih cepat daripada yang dipercaya selama ini. Tim ilmuwan menemukan kapak batu di Danau Turkana, Kenya, telah berusia 1,7 juta tahun.
Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Prancis membuat penemuan setelah berkunjung ke barat laut Danau Turkana. Dalam eskavasi sebuah situs purbakala, mereka menemukan kapak batu bermata dua bersama sejumlah peralatan dari batu lainnya.
Dengan menggunakan teknik rumit untuk menentukan tanggal pembuatan, para peneliti menghitung peralatan ini dibuat 1,76 juta tahun yang lalu. Kapak batu ini jauh lebih tua dari artifak serupa yang ditemukan di Ethiopia dan Tanzania yang diperkirakan berusia 1,4 sampai 1,6 juta tahun.
Penemuan ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah sudah membuat peralatan yang membutuhkan kepintaran yang lebih tinggi lebih awal daripada yang dikira sebelumnya. Kapak batu ini tidak dibuat dengan memukulkan dua batu bersamaan, namun dibentuk berdasarkan perencanaan.
"Membutuhkan sebuah pemikiran awal sebagaimana juga ketangkasan untuk membuat," kata paleoantropolog Eric Delson yang tidak terlibat riset ini.
Penelitian yang dipimpin oleh Christopher Lepre dari Rutgers University dan Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University ini muncul di jurnal Nature, Kamis 1 September 2011 ini.
Peralatan batu yang disebut sebagai alat Acheulian ini dipercaya buatan nenek moyang manusia, Homo Erectus. Namun nenek moyang manusia yang membuat kapak batu itu tidak membawa teknologi ini keluar dari Afrika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar