Pernah berpikir gak gimana caranya ikan di KUTUB Selatan bisa bertahan hidup dan ga bisa membeku dengan suhu rata-rata minus 1,8 ° C. padahal, suhu serendah ini cukup untuk membekukan ikan apapun, titik beku darah ikan adalah sekitar minus 0,9 ° C.
Kenyatannya
Namun di lautan Kutub selatan, di bawah bongkahan es, ikan-ikan bergerak dengan riang gembira. Inilah yang menarik banyak ilmuwan untuk menelitinya.
Sejak sekitar 50 tahun lalu, para ahli telah menemukan, dalam darah ikan itu ditemukan protein pelindung kebekuan. Protein anti-beku ini bekerja dengan sangat sempurna, jauh lebih sempurna dibandingkan dengan mesin anti-beku yang dioperasikan di rumah-rumah tangga Barat saat musim dingin tiba.
Namun bagaimana protein ini bekerja, tak ada yang bisa memberi penjelasan.
Para peneliti menggunakan teknik khusus, terahertz spectroscopy, untuk mengungkap mekanisme dasar. Dengan bantuan radiasi terahertz, gerakan kolektif dari molekul air dan protein dapat direkam. Dengan demikian, kelompok kerja telah mampu menunjukkan bahwa molekul air, yang biasanya melakukan tarian permanen dalam air cair, dan terus-menerus memasukkan obligasi baru, akan lebih teratur dengan adanya protein ini.
ini dia makhluknya
Adalah ikan khas Kutub selatan, Dissostichus mawsoni, sejenis ikan bergigi, yang menjadi objek utama penelitian. Arthur L DeVries, salah seorang peneliti, menyebut, protein pada ikan ini mampu mencegah kristalisasi es, bahkan lebih hebat pada temperatur rendah dari pada suhu kamar. "Aktivitas antibeku tidak tercapai dengan mengikat molekul tunggal antara protein dan air, tetapi dengan adanya protein ini, maka fungsi "pelarutan" akan lebih maksimal," ujarnya.
Juga dikenal sebagai Toothfish Antartika, Antartika cod terkenal karena berbagai alasan. Salah satunya, adalah bahwa nama sebenarnya keliru karena sebenarnya tidak terkait dengan cod, seperti yang bahkan tidak dalam urutan yang sama. Bahkan, hal itu lebih erat terkait dengan Toothfish Patagonian, yang kadang-kadang bingung dengan.
Alasan lain
Kenyatannya
Namun di lautan Kutub selatan, di bawah bongkahan es, ikan-ikan bergerak dengan riang gembira. Inilah yang menarik banyak ilmuwan untuk menelitinya.
Sejak sekitar 50 tahun lalu, para ahli telah menemukan, dalam darah ikan itu ditemukan protein pelindung kebekuan. Protein anti-beku ini bekerja dengan sangat sempurna, jauh lebih sempurna dibandingkan dengan mesin anti-beku yang dioperasikan di rumah-rumah tangga Barat saat musim dingin tiba.
Namun bagaimana protein ini bekerja, tak ada yang bisa memberi penjelasan.
- penelitiannya
- Klasifikasi ilmiah
- Kerajaan: Animalia
- Filum: Chordata
- Kelas: Cachama
- Order: Perciformes
- Keluarga: Nototheniidae
- Genus: Dissostichus
- Spesies: D. mawsoni
- Nama Binomial
- Dissostichus mawsoni
- Norman, 1937
Para peneliti menggunakan teknik khusus, terahertz spectroscopy, untuk mengungkap mekanisme dasar. Dengan bantuan radiasi terahertz, gerakan kolektif dari molekul air dan protein dapat direkam. Dengan demikian, kelompok kerja telah mampu menunjukkan bahwa molekul air, yang biasanya melakukan tarian permanen dalam air cair, dan terus-menerus memasukkan obligasi baru, akan lebih teratur dengan adanya protein ini.
ini dia makhluknya
Adalah ikan khas Kutub selatan, Dissostichus mawsoni, sejenis ikan bergigi, yang menjadi objek utama penelitian. Arthur L DeVries, salah seorang peneliti, menyebut, protein pada ikan ini mampu mencegah kristalisasi es, bahkan lebih hebat pada temperatur rendah dari pada suhu kamar. "Aktivitas antibeku tidak tercapai dengan mengikat molekul tunggal antara protein dan air, tetapi dengan adanya protein ini, maka fungsi "pelarutan" akan lebih maksimal," ujarnya.
Inih dia ikannya
Juga dikenal sebagai Toothfish Antartika, Antartika cod terkenal karena berbagai alasan. Salah satunya, adalah bahwa nama sebenarnya keliru karena sebenarnya tidak terkait dengan cod, seperti yang bahkan tidak dalam urutan yang sama. Bahkan, hal itu lebih erat terkait dengan Toothfish Patagonian, yang kadang-kadang bingung dengan.
Sebuah Toothfish Antartika
Alasan lain
terkenal karena menghasilkan antibeku sebuah glikoprotein yang disebut, yang memungkinkan untuk bertahan di pembekuan, air es-sarat dari Samudera Selatan sekitar Antartika. Ia memiliki detak jantung sekali setiap 6 detik, dan diharapkan bahwa penelitian menjadi ikan ini akan menyebabkan kemajuan medis dalam pengobatan jantung dimana denyut jantung manusia yang lambat selama prosedur medis tertentu, atau jika jantung gagal untuk mengalahkan cukup cepat karena hipotermia.
cod Antartika memiliki kerangka, ringan tulang rawan. Mereka memiliki simpanan lemak yang merupakan saus energi yang tersimpan, dan kurangnya berenang kandung kemih. Mereka juga memiliki retina yang disesuaikan dengan tingkat pencahayaan rendah.
Para ilmuwan dengan Toothfish Antartika 1.5m
Daging ikan ini adalah putih, dan memiliki kandungan minyak yang tinggi. Rasanya mirip dengan ikan, yang mengapa spesies ini kadang-kadang disebut Cod Antartika. Data yang dikumpulkan selama program CCALMR tag di Laut Ross menunjukkan bahwa ikan ini sangat cepat berkembang. Dalam waktu 5 tahun, mereka mencapai 60 cm, dalam 10 tahun mereka mencapai 1 meter, dan dalam 20 tahun mereka mencapai 1,5 meter. Usia maksimum tercatat sejauh ini adalah 48 tahun, dengan berat 150 kg. Namun, hanya ada beberapa ikan yang telah ditangkap oleh industri perikanan yang sekitar 30 tahun. Penelitian telah menemukan bahwa ikan ini jatuh tempo pada 10 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar