Breaking News
recent

Ternyata Kenaikan BBM di Indonesia Sudah 36 kali

Kenaikan BBM

Menilik masa lalu, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sebenarnya bukanlah hal yang baru. Bahkan jika dilihat dari data yang ada, menaikkan harga BBM sudah dilakukan sejak zaman pemerintahan Presiden SOEKARNO hingga Presiden SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, BBM di Indonesia sudah mencapai 36 kali kenaikan harga.

Jika dirata-rata, sepanjang usia berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia setiap 1,5 tahun harga BBM selalu naik.

Singkat kata, frekuensi kenaikan harga BBM dari Presiden Soekarno sampai ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah sebagai berikut :

1. Presiden Soekarno
Masa Jabatan sebagai Kepala Negara 17 Agustus 1945 – 12 Maret 1967.
Data yang dihimpun dari Kementerian ESDM menunjukkan di masa kepemimpinan Soekarno telah terjadi 12 kali kenaikan Harga BBM. Meski tak ada angka pasti berapa kenaikan dan kapan kenaikan itu, namun dokumen pada Biro Perancang Negara tahun 1965 menyebutkan jika kenaikan BBM di massa itu untuk membantu pemerintah dalam membangun sektor pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

2. Presiden Soeharto
Masa Jabatan sebagai Kepala Negara 12 Maret 1967 – 21 Mei 1998
Di era Orde Baru, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, data yang diperoleh dari Kementerian ESDM menujukkan sedikitnya terjadi 18 kali kenaikan Harga BBM..

3. Presiden Habibie
Masa Jabatan sebagai Kepala Negara 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999
Di masa pemerintahan Presiden Habibie, tidak ada sejarah kenaikan BBM. Hal ini cukup wajar mengingat masa kepemimpinan Presiden Habibie yang hanya 18 bulan menjadi presiden atau terhitung sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

4. Presiden Abdurahman Wahid
Masa Jabatan sebagai Kepala Negara 20 oktober 1999-23 Juli 2001
Dari catatan Kementerian ESDM, Selama masa pemerintahannya, Presiden Wahid (Gus Dur) hanya 1 kali menaikkan harga BBM.

5. Presiden Megawati Soekarnoputri
Masa Jabatan sebagai Kepala Negara 23 Juli 2001-20 Oktober 2004
Kenaikan BBM juga pernah dilakukan pada massa kepemimpinan Presiden Megawati sebanyak 2 kali.

6. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Masa Jabatan sebagai Kepala Negara 20 Oktober 2004 - Sekarang
Dan kini, di 2 periode memimpin Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tecatat telah melakukan 4 kali kenaikan harga BBM.

Dari catatan Kementerian ESDM, selain naik, harga BBM di Indonesia sebenarnya sempat dilakukan penurunan hingga enam kali. Pertama ketika tahun 1986, Soeharto sempat menurunkan Solar sebesar 17,4 persen.

Selain itu, ketika krisis moneter menerpa pada tahun 1998, harga bensin kembali turun hingga 16.7 persen, solar turun 8,3 persen dan minyak tanah turun 20 persen.

Di era Presiden Megawati pada tahun 2013 juga sempat menurunkan harga solar dari Rp 1.890 menjadi Rp 1.650. Sedangkan di era Presiden SBY, penurunan harga juga pernah dilakukan hingga 3 kali. Yaitu penurunan sebesar Rp 500 di awal Desember 2008. Setelah itu juga dilakukan penurunan 2 kali yaitu masing-masing Rp500 pada tahun 2009 atau sesaat sebelum digelarnya Pemilu.

TABEL Kenaikan Harga BBM Sejak 1980

Kenaikan BBM

Namun diterima atau tidak harga BBM di Indonesia masih yang termurah di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Berikut Perbandingan harga BBM di negara-negara ASEAN lain.

1. Indonesia (Ron 88)
Harga BBM di Indonesia: Rp. 4.500 (disubsidi pemerintah).

2. Malaysia (Ron 95)
Harga BBM di Malaysia: Rp. 5.753 (disubsidi pemerintah).

3. Philippines (unleaded)
Harga BBM di Philippines: Rp. 12.147 (tidak disubsidi pemerintah).

4. Thailand (Blue Gasoline 91)
Harga BBM di Thailand: Rp. 12.453 (tidak disubsidi pemerintah).

5. Singapore (Grade 92)
Harga BBM di Singapore: Rp. 15.695 (tidak disubsidi pemerintah).

Sumber
STS

STS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.